Perjalanan
menuju keberhasilan memang tidak mudah. Kebanyakan orang khususnya mahasiswa pasti
tersembunyi mimpi yang berhubungan dengan kehidupan karir, misalnya: berkarir dalam kampus, membangun karir kerja,
bekerja di tempat yang diinginkan, dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Untuk
menjadi seorang yang expert,
seseorang harus mengasah skill terutama pada saat menyandang status
mahasiswa. Skill yang kita miliki
tidak akan berkembang jika kita tidak berusaha mengaplikasikannya. Dunia kampus
merupakan salah satu tempat untuk mahasiswa mengaplikasikan pengembangan soft skill. Tiga alat yang mesti disewa
sebagai terobosan terhadap masa depan: yaitu pembelajaran dari dosen, aktif berorganisasi, dan jiwa nasionalisme.
Ikuti
dan dalami ilmu yang diajarkan dosen. Kuliah adalah
salah satu fase jenjang pendidikan yang cukup menyenangkan dan banyak rasa.
Tidak terlepas juga berhubungan dengan yang namanya dosen. Dosen merupakan
tenaga pengajar pada perguruan tinggi. Dosen mempunyai sifat yang berbeda.
Pertanyaan yang sering dilontarkan mahasiswa baru adalah, apakah dosen ini
killer? Apa dosen ini baik hati? Apa dosen itu mudah memberikan nilai bagus?
Apa dosen ini memberi izin jika kita jarang masuk? Apa dosen ini segunung memberi
tugas? Semua pertanyaan akan dijawab oleh senior dan jawaban tidak akan sama
jika dijawab oleh beberapa orang senior. Apapun jawaban dari senior, jangan
percaya dulu. Jadikanlah jawaban tersebut sebagai pertimbangan menguji
keberanian mental dan sebagai pertimbangan untuk menentukan sikap terhadap
dosen. Jika dosen killer, jangan sesekali membuat kesalahan, jika dosennya
baik, jangan sesekali mempermainkannya. Pada umumya dosen tidak akan
menjerumuskan mahasiswa, dosen akan berbuat yang terbaik karena dosen mempunyai
tugas untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Hargai semua dosen, terutama yang
mengajar pada mata kuliah yang kita ambil. Dengarlah apa yang disampaikannya
dan sampaikan kepada teman kelas agar ilmu tersebut melekat dalam diri.
Berpartisipasi
dalam organisasi. Seringkali organisasi menjadi akses
menuju keeksistensian diri. Organisasi yang ada dalam kampus terdiri dari
berbagai klasifikasi, diantaranya organisasi kepemimpinan seperti Dewan
Mahasiswa (DEMA), Senat Mahasiswa (SEMA), Dewan Mahasiswa Fakultas (DEMA-F),
Senat Mahasiswa Fakultas (SEMA-F), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ). Selain
organisasi kepemimpinan juga terdapat organisasi kegiatan seperti Unit Kegiatan
mahasiswa (UKM) dan Unit Kegiatan Khusus (UKK).
Tidak
hanya organisasi-organisasi intra kampus yang menjadi akses caracter building, namun juga ada
organisasi ekstra kampus seperti organisasi primodial atau organisasi kader
seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Ikatan Mahasiswa
Muhammadiyah (IMM), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Himpunan
Mahasiswa Islam (HMI), dan lain-lain.
Banyaknya
organisasi yang ditawarkan membuat mahasiswa harus lebih bijak memilihnya.
Sebelum masuk organisasi, yang terpenting adalah ketahuilah kegiatan apa yang
paling disukai, apa visi dan misi organisasi tersebut, harus memahami diri
sendiri dan kemudian baru putuskan untuk memilih organisasi yang sesuai dengan minat. Minat adalah suatu hal yang
ingin kita lakukan tanpa paksaan orang lain. Minat juga bisa tumbuh karena kita
mahir atau cerdas dibidang itu. Contohnya kita mahir dan suka menulis, maka
kita masuk organisasi kepenulisan. Contoh lain, kita suka menari, maka masuk
organisasi yang berhubungan dengan seni, suka berpetualang maka masuk
organisasi pencinta alam, suka berbisnis atau berjualan maka masuk organisasi
kewirausahaan, suka memberi konseling maka masuk organisasi konseling.
Organisasi
yang yang sukses adalah organisasi yang tercapai visi misinya, organisator yang
sukses adalah organisator yang bisa membangun sikap dan karakter, dan juga bisa
menambah link pertemanan.
Lebih
baik tanamkan jiwa nasionalisme.
Secara
umum nasionalisme berarti paham kebangsaaan yang mengandung makna kesadaran dan
semangat cinta tanah air, memiliki rasa kebanggaan sebagai bangsa, atau
memelihara kehormatan bangsa untuk kepentingan nasional. Kecintaan terhadap
tanah air merupakan manifestasi melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan
negeri ini dengan cara mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara.
Hal
diatas merupakan sahabat mahasiswa dalam kampus karena akan membantu
pengembangan karakter yang nantinya bisa menjadi nilai jual soft skill mahasiswa. Sebagai contoh,
perkataan dosen bisa dijadikan sumber ide, sumber landasan kita berbicara.
Organisasi dijadikan sebagai pendekatan terhadap instansi atau lembaga. Dan
jiwa nasionalisme dijadikan sebagai motivasi untuk mengabdi pada negeri, menjauhkan
diri dari malas-malasan, apatis, bahkan menjauhi dari sifat korupsi.
Kenyataan
seperti itulah yang akan mengantar kita dalam merintis dan mengembangkan karir
di masa yang akan datang. Yang terpenting jangan membawa nama baik kampus untuk
melakukan kejahatan.
========================================================================
Pernah Terbit di Tabloid Suara Kampus